Berita,  Kegiatan/Event

PROF. EDI KURNANTO SOROTI SOLUSI BARAK MILITER UNTUK ANAK BERMASALAH DALAM DISKUSI PASCASARJANA

Prof. Edi Kurnanto Soroti Solusi Barak Militer untuk Anak Bermasalah dalam Diskusi Pascasarjana

PONTIANAK – Kamis, 22 Mei 2025, Prof. Dr. M. Edi Kurnanto, M.Pd, Ketua Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) IAIN Pontianak, hadir sebagai pemateri dalam kegiatan Diskusi Dosen Pascasarjana yang diselenggarakan oleh Program Pascasarjana IAIN Pontianak. Diskusi bertema “Menyoal Barak Militer untuk Anak Bermasalah” ini berlangsung di Ruang Dosen 327, Gedung Pascasarjana IAIN Pontianak.

Dalam pemaparannya, Prof. Dr. M. Edi Kurnanto menjelaskan bahwa kenakalan anak dapat dimaknai sebagai perilaku atau tindakan yang bersifat antisosial, yang dalam istilah psikologi disebut sebagai maladaptif atau salah suai. Beliau menekankan bahwa penyebab utama dari kenakalan remaja sering kali berasal dari dalam diri sendiri, seperti kurangnya iman, minimnya pengetahuan, pergaulan yang salah, dan ketidakmampuan dalam memilih lingkungan atau teman yang tepat.

Terkait solusi barak militer untuk anak bermasalah, Prof. Edi menyampaikan pandangan bahwa pendekatan ini dapat menjadi alternatif, namun tidak boleh berfokus pada kekerasan simbolik. “Barak militer bisa menjadi solusi, jika tidak menitikberatkan pada kekerasan, melainkan memberikan pendekatan psikososial, seperti memenuhi kebutuhan personal anak, mendampingi secara psikologis, dan menyediakan layanan konseling,” tegasnya.

Diskusi ini juga diwarnai dengan beragam pandangan dari para dosen Pascasarjana. Dr. Firdaus Achmad, M.Hum berpendapat bahwa kenakalan adalah sesuatu yang alami/naturalitas dan tidak boleh serta-merta dicap sebagai kejahatan. Beliau menambahkan bahwa peran orang tua dan organisasi kepemudaan perlu diperkuat sebagai bagian dari solusi jangka panjang.

Sementara itu, Dr. Hj. Nelly Mujahiddah, S.Ag., M.S.I menyatakan bahwa program barak militer selama dua minggu tidak cukup untuk menyelesaikan masalah anak. “Kondisi orang tua pun harus turut diperbaiki,” ujarnya.

Senada dengan itu, Dr. Moh. Yusuf Hidayat, M.Pd menekankan pentingnya pola asuh orang tua. Menurutnya, “Keturunan yang baik lahir dari pola pengasuhan yang baik pula.”

Adapun Dr. Hesty Nurrahmi, S.Pd., M.Pd mempertanyakan efektivitas durasi singkat pelatihan militer tersebut “Dampak apa selama 2 minggu masuk ke barak militer ?”. Beliau juga menyoroti bahwa kenakalan remaja dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti ekonomi, kurangnya perhatian, dan lemahnya peran sekolah.

Diskusi berlangsung interaktif dan memberikan berbagai perspektif kritis dari sisi psikologi, pendidikan, hingga sosial. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran terhadap kebijakan penanganan anak bermasalah di Indonesia.

Penulis: Mala K.W.

Editor: Ajeng V.V. & Ibnu Q.R.

Bagikan:

Mei 2025
S S R K J S M
 1234
567891011
12131415161718
19202122232425
262728293031  

INFORMASI BAN-PT

Postingan Lainnya

LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN KMKS AJAK MAHASISWA SAMBAS MENATAP ARAH PEMBANGUNAN DAERAH

LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN KMKS AJAK MAHASISWA SAMBAS MENATAP ARAH PEMBANGUNAN DAERAH

LDK KMKS 2025 di Pontianak diikuti 50 mahasiswa Sambas. Peserta diajak membaca sejarah untuk menata kontribusi nyata dalam pembangunan daerah.

LPM IAIN PONTIANAK GELAR RAPAT KOORDINASI, FOKUS PADA PENYUSUNAN INSTRUMEN AMI 2025

LPM IAIN PONTIANAK GELAR RAPAT KOORDINASI, FOKUS PADA PENYUSUNAN INSTRUMEN AMI 2025

LPM IAIN Pontianak menggelar rapat koordinasi bahas Instrumen Audit Mutu Internal (AMI) 2025. Rapat ini menekankan standar akreditasi dan persiapan…

KONFERENSI ANTARABANGSA ISLAM BORNEO KE-16 HADIRKAN KAJIAN BIROKRASI AGAMA KESULTANAN SAMBAS

KONFERENSI ANTARABANGSA ISLAM BORNEO KE-16 HADIRKAN KAJIAN BIROKRASI AGAMA KESULTANAN SAMBAS

KAIB ke-16 di IAIN Pontianak hadirkan pembicara dari 5 negara. Dr. Erwin paparkan kajian birokrasi agama dan pendidikan Islam Kesultanan…