Berita,  Internasional

DR. ERWIN MAHRUS SOROTI KORESPONDENSI TOKOH SAMBAS DENGAN DUNIA INTERNASIONAL DI SEMINAR BORNEO SULTANATE NETWORK

Dr. Erwin Mahrus Soroti Korespondensi Tokoh Sambas dengan Dunia Internasional di Seminar Borneo Sultanate Network

SAMBAS – Dr. Erwin Mahrus, M.Ag., selaku Sekertaris Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, mengikuti Kegiatan Seminar Internasional bertajuk Rethinking Borneo Sultanate Network : Sambas International Experience, yang diselenggarakan oleh MABM Kabupaten Sambas. Acara ini berlangsung pada Rabu, 30 Oktober 2024 di Aula Rumah Melayu Sambas. Acara ini didukung oleh Yayasan Sambas Raya Madani, Yayasan Pusaka Dunia Melayu, Manassa Pontianak, Nusantara Studies Center, dan beberapa organisasi lainnya, yang bersama-sama bertujuan memperkenalkan jaringan internasional dan diplomasi kerajaan Sambas di masa lampau.

Seminar tersebut menghadirkan narasumber dari lima negara, yaitu Brunei, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Indonesia. Dr. Hadi Melayong dari Brunei, Dato’ Dr. Ghazali dari Malaysia, Sarafian Salleh dari Singapura, serta Prof. Dr. Zaenuddin, MA, dan Dr. Erwin Mahrus, M.Ag. dari Indonesia menjadi beberapa pembicara utama yang menyampaikan pandangan mereka mengenai sejarah dan peran Kerajaan Sambas dalam jaringan diplomasi Melayu dan Islam. Seminar ini dipandu langsung oleh Dato’ H. Muhammad Natsir dari Nusantara Studies Center yang bermarkas di Thailand.

Dr. Erwin Mahrus, dosen Sejarah Pendidikan Pascasarjana di IAIN Pontianak, mengupas kertas kerja berjudul “Diplomasi dan Fatwa dalam Jaringan Internasional Tokoh-tokoh Sambas.” Beliau menjelaskan adanya korespondensi intens antara Sultan dan ulama Sambas dengan tokoh-tokoh dunia Islam, seperti Syekh Ahmad Khatib yang bersama sembilan ulama Nusantara lainnya menulis surat kepada Sultan Abdul Majid dari Turki, mengucapkan terima kasih atas keamanan perjalanan haji dari Asia Tenggara ke Tanah Suci. Dr. Erwin juga memaparkan keterlibatan Maharaja Imam Sambas yang mengangkat isu ketertinggalan umat Islam melalui artikel di Jurnal al-Manar, dengan pertanyaan mendasar mengenai kemajuan umat non-Islam dibandingkan dengan kondisi umat Islam saat itu.

Acara ini menjadi ajang refleksi penting bagi peserta dalam memahami peran diplomasi dan hubungan internasional Kerajaan Sambas di masa lalu, sekaligus menegaskan pentingnya peran sejarah dalam memperkuat jati diri budaya Melayu di masa kini.

Penulis: Dr. Erwin Mahrus

Editor: Ajeng V.V. & Ibnu Q.R.

Bagikan:

Postingan Lainnya

MOMENTUM PENGUATAN STRATEGI: LPM IAIN PONTIANAK RANCANG TARGET 2025

MOMENTUM PENGUATAN STRATEGI: LPM IAIN PONTIANAK RANCANG TARGET 2025

Mengawali tahun 2025, Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak melaksanakan rapat koordinasi perdana pada Jumat, 24…

Revisi Terhadap Cakupan Akreditasi Program Studi untuk Periode Pembahasan Januari 2025

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR DEWAN EKSEKUTIF BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI NOMOR 001/BAN-PT/SK/I/2025 TENTANG REVISI TERHADAP CAKUPAN AKREDITASI PROGRAM STUDI UNTUK…

30 Tahun BAN-PT Mengawal Mutu Pendidikan Tinggi

Jakarta 13 Desember 2024 Tiga puluh tahun merupakan waktu yang cukup panjang bagi BAN-PT untuk terus eksis melayani proses akreditasi…