Berita,  Kegiatan/Event

TIM LPM IAIN PONTIANAK IKUTI NGOPI JAMU KE-26: FOKUS PADA BEST PRACTICES PELAPORAN BKD

Tim LPM IAIN Pontianak Ikuti Ngabuburit Mutu ke-26: Fokus pada Best Practices Pelaporan BKD

PONTIANAK– Tim Lembaga Penjamin Mutu (LPM) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak turut berpartisipasi dalam Kegiatan Ngabuburit Mutu ke-26 yang diselenggarakan oleh Presidium Penjaminan Mutu PTKIN dan Subdit Kelembagaan Direktorat PTKI Kementerian Agama RI dengan tema “Best Practice SISTER BKD“. Kegiatan ini dilaksanakan secara daring melalui platform Zoom Meeting pada Rabu, 28 Agustus 2024, pukul 08.00-11.00 WIB.

Tim LPM IAIN Pontianak yang hadir dalam acara tersebut terdiri dari Prof. Dr. M. Edi Kurnanto, M.Pd (Ketua LPM), Ajeng Vashqie Varaulizza, S.Kom, M.M (Fungsional Pranata Komputer Ahli Muda/Sub Koordinator LPM), Muchammad Djarot, M.Pd (Koordinator Pusat PSM LPM), Hendrick Pramana, S.T, M.T (Fungsional PTP LPM), serta Husnun Nahdhiyyah, S.H, M.H (Koordinator Pusat Penjaminan Mutu Fakultas Syariah).

Opening Remaks oleh Prof. Dr. M. Edi Kurnanto, M.Pd selaku Ketua Presidium Forum Penjaminan Mutu PTKIN sekaligus Ketua LPM IAIN Pontianak dan Dr. Ahmad Mahfud Arsyad, M.Ag selaku Kasubtim Penjaminan Mutu PTKI, dengan menghadirkan Dr. Ulya Atsani, SH., M.Hum dari UIN Batusangkar dan Dr. Mutmainah, M.Pd dari IAIN Manado sebagai Narasumber. Sedangkan moderator pada acara ini adalah Dr. Idrus Latif, S.Pd.I., M.Pd dari IAIN Bone. Tema yang diangkat pada sesi ini adalah Best Practices: “Sister BKD”.

Dalam sesi tersebut, Dr. Ulya Atsani, S.H., M.Hum dari UIN Batusangkar membahas beberapa poin penting terkait pelaporan Beban Kerja Dosen (BKD) melalui Sistem Informasi Sumber Daya Terintegrasi (Sister). Berikut beberapa poin utama yang disampaikan:

  1. Pertimbangan menggunakan Sister :

Eksternal : Mengikuti kebijakan integrasi data, Kebijakan pelaporan sister dalam PO BKD, dan Menghadapi perkembangan kebijakan pengembangan karir dosen.

Internal : Permasalahan aplikasi internal, Ketersediaan sumberdaya (38 Asesor BKD), dan Supporting pangkalan data.

  1. Evaluasi Pelaporan BKD melalui Sister :

Kelebihan : Data terintegrasi sehingga memudahkan dalam pengelolaan, pengisian, dan penilaian, Penapisan oleh system sehingga memudah kerja pengelola, dosen, dan asesor, Input data yang terintegrasi sehingga mengurangi repetitive, dan Pelaporan pertanggungjawaban.

Kekurangan : Sistem ‘baru’ yang belum dipahami dengan baik, Pembukaan jadwal yang tidak mandiri, Perbedaan jadwal pelaporan PDDikti dengan jadwal pelaporan BKD sehingga ada kinerja (menguji) tidak bisa dilaporkan di periode yg sedang berjalan.

Kegiatan Ngabuburit Mutu ke-26 ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan pemahaman yang lebih baik mengenai pelaporan BKD melalui Sister, serta meningkatkan kualitas pengelolaan kinerja dosen di lingkungan PTKIN.

Penulis: Mala K.W.

Editor: Ajeng V.V. & Ibnu Q.R.

Bagikan:

Postingan Lainnya

MOMENTUM PENGUATAN STRATEGI: LPM IAIN PONTIANAK RANCANG TARGET 2025

MOMENTUM PENGUATAN STRATEGI: LPM IAIN PONTIANAK RANCANG TARGET 2025

Mengawali tahun 2025, Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak melaksanakan rapat koordinasi perdana pada Jumat, 24…

Revisi Terhadap Cakupan Akreditasi Program Studi untuk Periode Pembahasan Januari 2025

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR DEWAN EKSEKUTIF BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI NOMOR 001/BAN-PT/SK/I/2025 TENTANG REVISI TERHADAP CAKUPAN AKREDITASI PROGRAM STUDI UNTUK…

30 Tahun BAN-PT Mengawal Mutu Pendidikan Tinggi

Jakarta 13 Desember 2024 Tiga puluh tahun merupakan waktu yang cukup panjang bagi BAN-PT untuk terus eksis melayani proses akreditasi…